Wednesday, July 13, 2011

Sang Pemilik Kakbah

Sang Pemilik Kakbah
Sang Pemilik Kakbah
Mencintai Rasulullah ~ Di postingan sebelumnya bercerita seputar : Kakbah, Sang Permata Dunia, kali ini akan melanjutkan ke kisah selanjutnya yakni Sang Pemilik Kakbah.

Untuk menghancurkan Kakbah, Abrahah membangun tentara yang besar. Suatu pagi ia berangkat menuju Mekkah bersama pasukannya. Dalam pasukan Abrahah terdapat gajah-gajah yang sudah dipesannya dari tempat-tempat yang jauh. Gajah-gajah itu adalah jenis gajah yang belum pernah dilihat penduduk Mekkah. Abrahah menghiasi gajah-gajah itu dengan kain yang berwarna-warni. Gajah yang paling kuat adalah seekor gajah raksasa yang diberi nama Mahmud. Mahmud memimpin pasukan itu Tanah bergetar saat Mahmud berjalan. Abrahah yakin dalam sekali gebrakan saja Mahmud pasti bisa menghancurkan Kakbah. Saat pasukan itu mendekati Mekkah, sekelompok tentara merampas harga benda milik penduduk Mekkah. Diantara harta benda yang dirampas itu terdapat dua ratus ekor untuk milik Abdul Muthalib. Dari lereng bukit di dekat Mekkah, tentara-tentara itu bisa melihat Kakbah yang berkilauan seperti permata.
Sebelum memasuki Mekkah, Abrahah ingin bertemu dengan pemimpin Mekkah. Jadi, ia pun menemui Abdul Muthalib. Abrahah berkata kepada Abdul Muthalib bahwa ia hanya datang untuk menghancurkan Kakbah. Jadi, kalau orang-orang tidak menghalanginya, pertumpahan darah tidak akan terjadi. Jawab Abdul Muthalib, "Tentaramu merampas dua ratus ekor untaku. Aku mau unta-unta itu dikembalikan kepadaku".

Abrahah terkejut mendengar jawaban itu. Ia berkata, "Kukira kau akan memintaku agar tidak menghancurkan Kakbah. Tapi, ternyata kau hanya mengurusi untamu. Aku sudah menilaimu terlalu tinggi. Sekarang aku tahu ternyata aku sudah salah menilaimu sebagai pemimpin terpandang."

Abdul Muthalib menjawab,"Aku adalah pemilik unta-unta itu dan aku berkewajiban melindungi unta-unta itu. Tapi, pemilik Kakbah adalah Allah. Jadi, Dia sendiri yang akan melindunginya."

Abrahah sangat marah mendengar jawaban itu. Ia berteriak, "Dia tidak akan bisa melindunginya dariku."

Abdul Muthalib balas berteriak, "Kita lihat saja."

Abdul Muthalib pun mendapatkan kembali unta-untanya dan kembali ke Mekkah bersama unta-untanya. Setelah sampai di Mekkah, ia segera menuju Kakbah dan berdo'a, " Ya Allah, hamba-Mu ini sudah melindungi apa yang menjadi miliknya. Dan sekarang Kau-lah yang akan melindungi apa yang menjadi milikMu."

Sesudah itu, ia memberitahu penduduk Mekkah untuk meninggalkan negeri mereka. Abdul Muthalib kemudian pergi bersama mereka ke sebuah bukit untuk mengamati Kakbah. Mereka bisa melihat semua yang terjadi dari tempat itu.

Baca juga lanjutan kisahnya dalam : Burung-Burung Ababil

Mencintai Rasulullah SAW Reviewed by Devi Fira Nosa Rating: 75 out of 100 based on 15 reviews.

0 comments:

Post a Comment